Monday, May 27, 2013

Mentoring: Di Antara Yang Pergi Dan Menghampiri

Suatu siang di rumah seorang kawan seangkatan.

"Gue kan udah nggak liqo lagi. Males aja. Nggak ada sesuatu yang menarik gue untuk hadir di sana."

Lalu, setelah beberapa pemikiran dan penampilannya berubah, kuceritakan hal ini pada kawanku yang lain, masih dalam satu angkatan yang sama. Namun, yang kudapat adalah jawaban yang mengejutkan.

"Aku juga udah nggak liqo lagi."

Bukan hanya satu dua. Kawan yang lainpun menyatakan kebosanannya. Ah, siapa yang salah? Mad'u-nya? Murabbinya? Atau Manhajnya?

Terkenang dulu, hampir sebelas tahun yang lalu, saat kami pertama kali mencicipi majelis ilmu bernama mentoring. Meski awalnya terpaksa hadir karena sebuah kewajiban dari sekolah, namun seiring berjalannya waktu, mentoring telah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dari kehidupan.

Dan waktupun bergulir. Semangat mentoring nyatanya tak melulu abadi. Namun, di antara kabarkabar menyedihkan itu, ternyata Allah juga memberiku kabar bahagia.

"Kak, besok kita mentoring di mana?" tanya mentee-ku.

Lalu, di sebuah grup Whatsapp, ada pula yang mengajukan permintaan.

"Kak, aku mau mentoring. Selama ini cuma mengamati aktivitas temanteman dan kakakkakak yang mentoring. Aku tertarik. Aku pengen banget mengisi waktu luangku dengan kegiatan yang menambah ilmu dan menguatkan ruhaniku."

Terakhir, sebuah chat di FB kemarin malam seolah menguatkanku bahwa harapan itu masih ada. Ya, masih ada orangorang yang ingin dibina dalam sebuah majelis bernama mentoring.

"Kak, aku mau curhat," katanya membuka percakapan kami.

"Aku boleh nggak mentoring sama kakak lagi? Udah satu semester ini aku nggak mentoring. Rasanya hampa."

Yaa Allah, betapa bahagianya aku mendengar berita dari adik kelasku di SMA dulu. Aku tak ingin melewatkan kesempatan ini. Ingin kurangkul mereka yang masih bersemangat menuntut ilmu, salah satunya melalui lingkaran kecil ini.

Maka, bimbing aku, Yaa Rabb, agar senantiasa meningkatkan keimanan dan keilmuanku. Istiqamahkan aku di jalan-Mu, duhai Sang Pemilik Hati, agar mampu bertahan ketika badai ujian menerjang. Izinkan aku, bersama adikadikku yang tersayang, menggapai keridhaanmu.

***
Di balik 3 jendela,
27 Mei 2013 pk. 08.30 wib
"fawatstsiqillahumma raabithataha..."

Published with Blogger-droid v2.0.10

No comments: